Saat ini kejujuran menjadi barang langka,
kejujuran sepertinya menjadi barang mahal yang sulit dicari di tengah-tengah
bangsa ini. Dan masyarakat hampir antipati terhadap janji-janji orang karena
sulitnya mencari orang yang jujur saat ini. Saat ini kejujuran itu bisa jadi seperti sesuatu yang menakutkan karena ada upaya menjadikan orang yang jujur itu takut. Maka keluarlah slogan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) "Berani Jujur itu Hebat". Dan tergambar saat ini hoax dan kebenaran menjadi samar, sehingga menjadi kebingungan di tengah masyarakat. Saya khawatir bila ada info yang benar tidak lagi dianggap benar.
Fenomena
ini menuntut kita untuk merubah sikap bangsa ini melalui upaya yang terus
menerus dan berkelanjutan. Kalau
kejujuran dalam ibadah agama kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari
maka kehidupan akan terasa lebih tenang.
Syaikh Jamaluddin Al-Qasimi menulis dalam tafsirnya bahwa orang yang berdusta telah kehilangan muruahnya (kepribadiannya). Pendapat ini sesuai dengan firman Allah :”Wahai
orang-orang yang beriman! Karena apa kamu mengatakan apa yang tidak kamu
kerjakan?” (QS. Ash Shaff : 2). Orang yang kehilangan muruah berarti tidak mampu mengendalikan dirinya (iffah) dan ujungnya akan hilang imannya. Karena itulah dalam ayat selanjutnya Allah
menegaskan bahwa: “Amatlah dibenci di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang
tidak kamu kerjakan” (QS Ash-Shaff : 3).
Artinya perkataan yang tidak sesuai dengan perbuatan
sangatlah dibenci oleh Allah. Hal yang demikian tidaklah layak bagi orang yang
telah mengaku beriman. Ayat-ayat ini
adalah sebagai peringatan sungguh-sungguh bagi orang yang telah mengaku beriman agar dia benar-benar
menjaga dirinya jangan menjadi pembohong.
Al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib cucu Rasulullah,
menyampaikan pesan Rasul yang bunyinya:
دَعْ مَايَريْبُكَ اِلَى مَالاَ يَرِيْبُكَ فَاِنَّ الصِّدْقَ
طُمَأ نِيْنَةٌ وَالْكَذِبَ رِيْبَةٌ. رواة الترميذى
“Tinggalkan
barang yang menimbulkan keraguan engkau dan ambil yang tidak meragukan,
sesungguhnya kejujuran membuat hati tenteram dan dusta adalah membuat hati ragu-ragu” (HR Tirmidzi).
Sebab itu maka hati orang yang
beriman itu tidaklah boleh ragu-ragu. Ragu-ragu hanya dapat hilang apabila hidup bersikap jujur. Kejujuran untuk
memupuk iman. Iman itu mesti selalu dijaga. Kalau dilihat sepintas lalu saja
tidaklah mungkin orang yang beriman
diberi nasihat supaya jangan berbohong, jangan berdusta. Tetapi tidak jarang
kejadian, karena kurang pemeliharaan Iman itu
jadi rusak karena dusta. Sebab itu kita dapatilah di dalam al-Quran beberapa peringatan kepada orang-orang yang beriman
supaya dia bertakwa (lihat surat 3, Ali Imran ayat 102). Demikian pada ayat 156
Surat Ali Imran diperingatkan supaya mereka jangan serupa dengan orang-orang
yang kafir. Dalam surat 4, An Nisa ayat 136 diperingatkan dengan jelas: ‘Wahai
orang-orang yang beriman! Berimanlah kepada Allah dengan Rasul-Nya”. Di surat
5, Al Maidah ayat 1 orang-orang yang
beriman diperingatkan supaya
mereka memenuhi janji.
Dan
banyak lagi ayat-ayat yang lain, yang semuanya itu membuktikan bahwa pengakuan
beriman belum cukup kalau tidak ada pemeliharaan terhadap kejujurannya, ibarat
menanam tanaman hendaklah selalu disiram, supaya jangan mati, dipupuk supaya
selalu subur.
Selanjutnya
setelah lebih dahulu tiap-tiap orang
yang beriman mengokohkan pribadinya, meneguhkan
muruahnya dengan menjaga jangan sampai mengucapkan kata-kata yang tidak
dibuktikan dengan perbuatan. Sebab apabila
mulut tidak seuai lagi dengan perbuatan,
pribadi itu akan merosot turun, tidak ada harganya lagi. Sesudah
tiap-tiap Mu’minin mempertinggi nilai pribadinya dengan kejujuran, maka untuk
berjuang mempertahankan akidah hendaklah leburkan pribadi itu ke dalam wadah yang
lebih besar, yaitu pribadi sebagai satu ummat, yang mempertahankan pendirian.
Pendirian ialah Sabilillah, jalan Allah!.
Berkaitan
dengan kejujuran, orang yang perkataannya tidak cocok dengan perbuatannya
tidaklah akan ada padanya keberanian
berjuang dengan sungguh-sungguh. Sebab Jihad, berperang atau berjuang
menghendaki disiplin jiwa sebelum disiplin sikap. Berlaku jujurlah agar kita
benar-benar menjadi orang yang beriman.